Motif Batik Indonesia dan Asal Daerahnya
Kekayaan kultur dan tradisi di nusantara menghadirkan beragam variasi corak pada batik. Hebatnya, masing-masing corak memiliki ciri khas tersendiri. Seperti apa saja rupa corak batik di tanah air? Berikut ini adalah ulasannya.
Batik Bojonegoro
Batik ini terbilang unik. Ada nama tersendiri yang digunakan untuk menyebut batik asal Bojonegoro yakni, Jonegoroan. Batik ini memiliki 9 corak yang populer di kalangan masyarakat. Masing-masing corak memiliki nama tersendiri yaitu, Mliwis Mukti, Parang Jembul Sekar Rinandar, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Rancak Thengul, Parang Dahano Munggal, Gastro Rinonce, dan Pari Sumilak.
Setiap motif Jonegoroan selalu terinspirasi oleh kekayaan alam Bojonegoro. Hal ini didukung oleh kondisi alam dan ragam budaya di wilayah Jawa Timur ini. Tak heran bila motif batik khas Bojonegoro tampak kaya dengan warna.
Batik Bengkulu
Sepintas bila melihat corak batik ini, Anda akan teringat dengan kaligrafi. Hal ini memang menjadi ciri khas dari batik asal Bengkulu.
Tidak hanya mengangkat motif yang memadukan keindahan bunga dan burung, kaligrafi adalah salah satu motif yang biasa ditemukan pada batik Bengkulu. Bila bunga pada batik merujuk pada bunga Bangkai, maka gambar burung umumnya bersumber dari burung walet atau kuau.
Batik Aceh
Warna yang berani menjadi ciri khas dari batik asal Aceh ini. terkait corak, batik Aceh lebih sering menggunakan motif yang berkaitan dengan budaya masyarakat yang dikombinasikan dengan unsur-unsur alam.
Pengaruh agama Islam yang kuat berimbas pada bentuk motif batik yang dihasilkan. Dalam hal ini, batik Aceh tidak menggunakan gambar binatang. Alasannya, karena dalam ajaran Islam makhluk hidup tidak boleh digambar.
Batik Banyuwangi
Kerap menggambarkan keindahan alam di Banyuwangi, batik ini dikenal sangat artistik. Perpaduan gambar tumbuhan dan hewan menjadi keunggulan batik Banyuwangi. Bisa dikatakan bahwa motif yang digunakan oleh batik ini berpusat pada kearifan lokal masyarakat Banyuwangi di tengah lingkungannya.
Batik Cilacap
Mengangkat keindahan alam, batik Cilacap menggambarkan pesona tanaman dan binatang pada setiap motifnya. Warna yang digunakan lebih netral, dengan kombinasi putih, hitam, dan cokelat.
Batik Cilacap dikenal pula dengan motif kontemporernya. Beberapa motif yang dikenal luas adalah yang menggambarkan keindahan sungai Serayu, buah gowok, dan buah jeruk.
Batik Banten
Ciri dari batik asal Banten ini adalah corak yang cenderung terinspirasi oleh sejarah lokal. Mulai dari nama bangunan, gelar, hingga tempat, kerap menjadi dasar penciptaan corak batik.
Batik Banten pun dikenal menggunakan warna-warna yang lembut. Motif yang riang dan warna yang lembut, konon menggambarkan kepribadian masyarakat Banten.
Tak sedikit motif batik Banten yang terkenal di nusantara. Beberapa jenis corak yang dikenal antara lain; pejantren, kapurban, mandalikan, pasulaman, pasepen, dan sabakingking,
Batik Bali
Bisa dikatakan corak batik Bali cukup bertolak belakang dengan Batik Aceh. Pasalnya, batik Bali kerap menggunakan motif hewan yang dimaksudkan sebagai lambang daerah tertentu di Bali. Batik ini juga dikenal memiliki unsur perpaduan antara corak yang tradisional dengan tren masa kini.
Batik Cirebon
Inilah salah satu motif batik yang terinspirasi dari kultur Cina. Awan Mega Mendung merupakan motif batik khas Cirebon yang sangat populer di tanah air.
Tidak hanya itu, motif batik Cirebon sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda. Jenis motif pertama adalah motif keraton. Sesuai namanya, motif ini dibuat berdasarkan ornamen dari keraton. Warna yang digunakan adalah sogan dan babar mas. Kombinasi warna dan corak dari ornamen keraton tersebut memberikan kesan mewah dari motif batik.
Di sisi lain, jenis kedua adalah motif pesisiran. Motif yang diangkat umumnya terinspirasi oleh paduan tumbuhan dan hewan. Motif ini kerap menggunakan warna-warna yang cerah.
Batik Demak
Mengombinasikan antara nilai Islam, corak khas masyarakat pesisir, motif pertanian, serta sejarah kerajaan Demak, adalah ciri dari batik ini. Bukan cuma itu, batik Demak juga dikenal kerap mengombinasikan antara motif kontemporer dengan yang konvensional. Filosofi dari batik Demak tak lain adalah untuk mengembalikan minat masyarakat terhadap batik.
Batik Banyumas
Mengangkat nilai kebebasan dalam setiap motifnya, batik khas Banyumas ini dikenal dengan sebutan motif Jonasan. Warna tanah biasa dipakai pada batik ini. Meski paduan warna terkesan gelap, tetapi motif batik Banyumas tak kalah elok dibandingkan batik daerah lain.
Banyaknya corak yang terkenal di masyarakat, motif batik Banyumas juga mempunyai nama-nama tersendiri. Beberapa sebutan dari motif batik Banyumas adalah Jahe Puger, Kawung Jenggot, Ayam Puger, Batu Wiljinan, dan Madu Bronto.
Batik Cimahi
Kekayaan alam Cimahi menjadi pilihan ide bagi masyarakat lokal dalam menelurkan karya batiknya. Inilah sebab mengapa batik Cimahi terkenal dengan motif lereng kujang, pusdik, curug cimahi, anyaman bambu, serta daun singkong.
Batik Ciamis
Kesederhanaan adalah ciri utama dari batik khas Ciamis. Motif yang dikenal dengan Ciamisan, terbilang simpel dan didominasi oleh gambar alam. Khususnya, motif lereng yang sangat sering ditemukan menjadi corak pada batik Ciamis.
Batik Cianjur
Batik ini identik dengan 4 kategori motif yakni; hayam pelung, maenpo, beasan, dan mamaos. Secara garis besar batik Cianjur mengambil inspirasi motif dari tumbuhan lokal.
Penggunaan warna yang netral bertujuan untuk mengangkat unsur alami ke dalam batik. Itulah sebab mengapa motif batuk terlihat sewarna padi, daun, hingga tanah.
Batik Brebes
Batik Brebes juga dikenal dengan sebutan batik salem atau brebesan. Batik ini memiliki motif yang mengingatkan Anda dengan batik khas Solo, Jogja, Tegal, Pekalongan, dan Banyumas.
Warna yang digunakan pada batik ini cenderung netral yakni; hitam, cokelat, dan putih. Meski, ditemukan pula paduan warna lain. Motif ukel, manggar, dan kopi pecah, paling sering ditemui pada batik Brebes ini.
Batik Malang
Batik Malang cukup dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini tampak dari banyaknya variasi corak berupa candi serta bunga teratai pada batik Malang. Motifnya yang terkenal adalah kembang juwet, kembang tanjung, sawat kembang pring, kembang tanjug, dele kecer, hingga teratai singo.
Batik Tegal
Dikenal memiliki 2 jenis motif yakni, klasik dan pengembangan, batik tegal juga dikenal sebagai sentra batik nusantara. Warna gelap menjadi pilihan batik Tegal. Sedangkan sumber motif adalah flora dan fauna. Ada beberapa motif yang terkenal di masyakarat yaitu; semut runtung, manuk surwiti, cempaka putih, kawung melinjo, cempaka mulya, gedong kosong, dan kembang kertas.
Batik Jepara
Memiliki ciri motif serupa ukiran Jepara, batik ini umumnya menggunakan warna-warna yang natural. Batik khas Jepara ini pun kerap disebut batik Kartini. Merujuk pada namanya, batik tersebut memang berasal dari motif karya R.A. Kartini.
Batik Betawi
Motif batik Betawi menunjukkan adanya akulturasi budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Batik ini sangat menghindari penggunaan warna gelap. Karena itu, warna terang mendominasi batik Betawi. Corak yang ramai dan penuh juga menjadi keunikan batik ini. Hal ini senada dengan selera dari masyarakat Betawi.
Batik Solo
Baik tulis maupun cap, keduanya dikenal dengan motif batik sidomukti dan sidoluruh. Keunikan batik Solo juga terletak pada pemilihan warna netral yang dikenal dengan sogan. Variasi warna sogan antara lain; cokelat kemerahan, cokelat muda, cokelat tua, cokelat kekuningan, dan cokelat kehitaman.
Batik Tasikmalaya
Batik ini dikenal dengan motif yang simpel dan cocok bagi semua kalangan masyarakat. Salah satu batik khas dari kota ini adalah batik priangan.
Terkenal dengna warna cerah, batik priangan menunjukkan detail motif yang jelas. Bukan cuma berupa batik tulis, tetapi batik cap dari Tasik juga kerap menarik minat orang.
Batik Pekalongan
Motif hewan dan tumbuhan dengan sedikit inspirasi corak batik Solo dan Jogja adalah ciri dari batik Pekalongan. Batik ini kerap menggunakan warna pesisir. Beberapa dominasi warna hijau, jingga, biru, dan merah biasa ditemukan pada batik Pekalongan.
Motif batik Pekalongan sering menggunakan gambar nyata. Bukan cuma itu, penambahan hiasan berupa titik dan garis menambah kecantikan motif batik ini.
Batik Yogyakarta
Satu lagi sentra batik yang tersohor hingga ke mancanegara. Batik Yogyakarta selalu mengangkat motif dengan dominasi warna hitam, cokelat, dan putih. Motif yang terkenal dari jenis batik ini adalah tambal, pamiluto, parang kusumo, dan truntum.
Ide motif pada batik ini umumnya bersumber dari sosok manusia atau hewan. Filosofi batik ini tak lain adalah mengenai nilai-nilai moral.
Batik Madura
Motif batik ini sangat beragam. Mulai dari kombinasi hewan, tumbuhan, hingga motif modern hasil kreasi pembatik. Dari segi warna, batik Madura terbilang berani. Penggunaan warna kuning, merah, dan hijau adalah hal yang lazim dilakukan. Ciri lain dari batik ini adalah dominasi garis pada desainnya.
Batik Banjarnegara
Dominasi warna kuning, cokelat, dan hitam adalah salah satu ciri dari batik Banjarnegara. Batik Banjarnegara dikenal populer dengan motif gumelem. Ada 2 jenis corak dari motif ini yaitu; klasik dan kontemporer.
Corak kontemporer menggambarkan sawung alit, kawung ceplokan, dan lumbu pari. Sedangkan pada corak klasik banyak ditampilkan gambar sungai Serayu, gajah uling, dan piring sedapur.
Batik Minangkabau
Batik ini disebut sebagai hasil perpaduan budaya Melayu, Thailand, Cina, India, hingga Portugis. Kebanyakan motif yang tampak dari batik ini adalah berupa ukiran rumah adat Minang. Ada pula motif yang mengangkat songket khas Minangkabau.
Batik Minangkabau dikenal dengan motif sicam, siku-suku barag, pucuk rebung, dan kalauk paku. Terdapat juga motif tradisionalnya yaitu berupa burung hong dan kuda laut.
Itulah beberapa motif batik di nusantara. Masih ada banyak lagi motif batik yang tak tersebut dalam artikel ini. Belum lagi, beragam modifikasi batik yang modern buah karya para desainer muda lokal. Motif manapun itu, yang pasti cintailah warisan budaya negeri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar