MENU

Bacaan Sholat Lengkap 5 Waktu [Arab & Latin] lengkap dengan Terjemahannya

Bacaan Sholat Lengkap 5 Waktu [Arab & Latin] lengkap dengan Terjemahannya

Sholat secara bahasa artinya doa, sedangkan menurut istilah adalah suatu bentuk ritual ibadah menghadapkan hati kepada Allah dalam bentuk beberapa ucapan dan perbuatan. Yang mana hal itu diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Hukum melaksanakan sholat: Hukum melaksanakan sendiri adalah wajib bagi orang Islam yang sudah Aqil Baligh. Mengenai dalil yang mewajibkan sholat sendiri ada banyak sekali dalam Al Qur’an, diantaranya adalah:
“Dirikanlah sholat dan keluarkanlah zakat, serta tunduklah (ruku’lah) bersama orang-orang yang ruku’. (Q.S. Al-Baqarah: 43)
“Kerjakanlah sholat, sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. (Q.S. Al-Ankabut: 45)
Perintah sholat ini hendaknya sudah tertanam didalam hati sejak mulai dari kanak-kanak, oleh sebab itu para orang tua perlu mengajarkan dan menanamkannya sejak dini. Didiklah anak-anak tentang pelajaran sholat ini dengan sabar dan telaten, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Perintahlah anak-anak kalian mengerjakan sholat di saat usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah diwaktu mereka meningkat sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud)
Dan tentu bukan tanpa alasan Allah mewajibkan sholat kepada kita. Ada rahasia dan tujuan tersendiri dari diwajibkannya sholat kepada Muslim (Sholat tidak diwajibkan kepada Non Muslim). Silahkan baca agar semangat kita dalam menjalankan syariat meningkat.

Bacaan Sholat Lengkap

Anda dapat mempelajari bacaan sholat lengkap melalui video diatas. Bacaan sholat lengkap ini meliputi rukun sholat yang telah disebutkan diatas. Bacaan sholat ini ada yang bersifat sunnah dan ada yang wajib yang akan kami bahas sedikit dibawah. Untuk urut-urutannya adalah sebagai berikut:
  • Bacaan niat sholat wajib 5 waktu
  • Bacaan doa iftitah
  • Bacaan al fatihah
  • Bacaan surat dari Al-Qur’an
  • Bacaan ruku’
  • Bacaan i’tidal
  • Bacaan sujud
  • Bacaan duduk diantara dua sujud
  • Bacaan tasyahud awal
  • Bacaan tasyahud akhir
  • Salam
  • Bacaan doa qunut
Setelah selesai melaksanakan sholat, kemudian di lanjut dengan membaca dzikir setelah sholat dan doa setelah sholat. Dan alangkah baiknya dalam melaksanakan sholat wajib juga disempurnakan dengan shalat sunnah rawatib.

Niat Sholat

Niat Sholat adalah rukun shalat yang pertama, yaitu dengan adanya niat tersebut dapat menjadikan sholat kita sah, dan dengan tidak adanya niat sholat kita tidak akan sah.
Niat Sholat ini disesuaikan dengan waktu sholat yang akan dikerjakan. Misalnya pada waktu subuh maka niat sholatnya adalah niat sholat subuh, pada waktu dhuhur niat sholatnya adalah niat sholat dhuhur, pada waktu ashar niat sholatnya adalah niat sholat ashar, pada waktu maghrib niat sholatnya adalah niat sholat maghrib dan pada waktu isya niat sholatnya adalah niat sholat isya.
Niat Sholat ini sunnah diucapkan, sedangkan yang wajib adalah niat di dalam hati pada saat mengangkat tangan takbirotul ihram.

  • Niat Sholat Subuh

أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
Usholli Fardhos Subhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa.an (Sendiri)/Ma’muuman(menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi Imam) Lillaahi Ta’aalaa. “Saya berniat sholat fardhu subuh dua rokaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Sholat Dhuhur

أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
Usholli Fardhodh Dhuhri Arba’a Roka’aatin Mustaqbilal Qiblati Adaa.an (Sendiri)/Ma’muuman(menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi Imam) Lillaahi Ta’aalaa. “Saya berniat sholat fardhu dhuhur empat rokaat menghadap kiblat karena Allat Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

  • Bacaan Niat Sholat Ashar

أصلي فرض العصر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
Usholli Fardhol Ashri Arba’a Roka’aatin Mustaqbilal Qiblati Adaa.an (Sendiri)/Ma’muuman(menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi Imam) Lillaahi Ta’aalaa. “Saya berniat sholat fardhu asar empat rokaat menghadap kiblat karena Allat Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Sholat Maghrib

أصلي فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
Usholli Fardhol Maghribi Tsalasa Roka’aatin Mustaqbilal Qiblati Adaa.an (Sendiri)/Ma’muuman(menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi Imam) Lillaahi Ta’aalaa. “Saya berniat sholat fardhu maghrib tiga rokaat menghadap kiblat karena Allat Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Sholat Isya

أصلي فرض العشاء أربع ركعات مستقبل القبلة أداء/مأموما/إماما لله تعالى
Usholli Fardhol ‘Isya.i Arba’a Roka’aatin Mustaqbilal Qiblati Adaa.an (Sendiri)/Ma’muuman(menjadi ma’mum)/Imaaman (menjadi Imam) Lillaahi Ta’aalaa. “Saya berniat sholat fardhu isya empat rokaat menghadap kiblat karena Allat Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

Doa Iftitah

Doa iftitah artinya doa pembuka. Bacaan dari doa iftitaf ini tidak wajib dibaca karena hukumnya sunnah. Doa ini dibaca setelah Takbirotul Ihram sebelum Al-Fatihah. Bacaan sholat setelah takbirotul ihram adalah sebagai berikut:

Bacaan Doa Iftitah Versi 1

Allaahu Akbaru kabirow wal hamdu lillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrotaw wa asiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi Rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
“Allah maha besar lagi sempurna kebesaran-NYA, segala puji bagi-NYA dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan lurus dan menyerahkan diri. Dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu baginya, dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukannya. Dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim.”

Bacaan Doa Iftitah Versi 2

Allaahumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal magrhrib, Allaahumma naqqinii min khothooyaa kama yunaqqos saubul abhyadhu minad danas. Allaahummaghsil khothooyaaya bilmaa.i watssalji wal barod.
“Ya Allaah, jauhkanlah jarak antara aku dan kesalahan-ku sebagaimana Engkau menjauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allaah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian putih yang disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin”.

Membaca Surat Al-Fatihah

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Arrohmaanirrohiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaakana’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinasshiroothol Mustaqiim. Shirootolladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladhdhooolliin. Aaamiin.
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Raja yang menguasai hari kemudian (hari kiamat). Hanya kepada-MU lah kami menyembah dan hanya kepada-MU lah kami memohon pertolongan. Tunjukkan lah kepada kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri ni’mat, bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.” Aaamiin
Membaca surat Al-Fatihah ini wajib hukumnya, sebab surat Al-Fatihah termasuk rukun shalat. Surat Al-Fatihah ini dimulai dari ayat pertama yaitu Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Apabila menjadi makmum dan kebetulan masbuq (makmum yan telat), kemudian tidak sempat untuk menyelesaikan bacaan Al-Fatihahnya, maka tidak mengapa walau hanya dengan membaca Basmalah. Dan bagi makmum, bacaan Al-Fatihah ini dibaca setelah Imam menyelesaikan bacaan Al-Fatihahnya atau ketika Imam membaca surat. Dalam artian makmum tidak mendahului bacaan Al-Fatihahnya Imam.

Membaca Surat Dari Al-Qur’an

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah, bacaan sholat selanjutnya adalah membaca surat atau sebagian ayat dari Al-Qur’an. Membaca surat atau sebagian ayat dari Al-Qur’an ini hanya dibaca pada rokaat pertama dan kedua. Selanjutnya setelah rokaat satu dan dua cukup hanya membaca surat Al-Fatihah saja. Dan hukum dari membaca surat sendiri adalah sunnah, artinya tidak apa-apa jika tidak dibaca. Meskipun begitu, membaca surat atau sebagian ayat dari Al-Qur’an ini sangat dianjurkan untuk tetap dibaca pada rokaat pertama dan kedua.

Ruku’

Setelah selesai membaca surat, selanjutnya adalah ruku’. Perpindahan gerak dimulai dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allaahu Akbar (Takbir). Kemudian membungkuk kan badan, kedua tangan memegang lutut dan ditekan kan antara punggung dan kepala agar rata.
Setelah itu membaca: “سبحان ربي العظيم وبحمده” sebanyak 3 kali.
“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih” sebanyak 3 kali.
Mahasuci Tuhan yang Maha Agung Serta Memujilah Aku Kepadanya.

I’tidal

Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan sambil membaca سمع الله لمن حمده (Sami’allaahu liman hamidah) (Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya). Setelah berdiri tegak, lalu membaca :
ربنا لك اللحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت من شيء بعد
“Robbanaa lakal hamdu mil us samaawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.”
Ya Allaah Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.

Sujud

Setelah i’tidal, selanjutnya adalah sujud (tersungkur ke bumi, tanpa mengangkat tangan). Disaat turun hendak bersujud itu membaca takbir. Tata cara sujud yang benar yaitu dengan meletakkan dahi ke bumi, telapak tangan, lutut, dan jari-jari kaki semuanya menempel di bumi/lantai.
Bacaan sholat ketika sujud adalah: سبحان ربي الأعلى وبحمده (Subhaana robbiyal a’laa wabihamdih).
“Mahasuci Tuhan yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepadanya”.

Duduk Di antara Dua Sujud

Setelah sujud kemudian duduk sambil membaca takbir saat perpindahan gerak. Kemudian membaca bacaan sholat doa berikut:
رب اغفررلي  وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واههدني وعافني  واعف عني
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii”
Ya Allaah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
Setelah selesai membaca doa ini kemudian sujud lagi seperti halnya sujud yang pertama, Setelah selesai sujud yang kedua bangkit berdiri lagi melanjutkan rokaat selanjutnya.

Tasyahud Awal

Bacaan sholat ketika sedang duduk tasyahud awal adalah sebagai berikut:
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asy-hadu allaaa ilaaha illallaah wa asy-hadu anna Muhammadarrosuulullaah. Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad.
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahnya kupanjatkan kepadamu wahai nabi Muhammad. Keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang sholih-sholih. Aku bersaksi, bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi, bahwa nabi Muhammad utusan Allah. Ya Allah, limpahilah rahmat kepada nabi Muhammad.”
Pada rokaat kedua, kalau sholat yang kita kerjakan adalah sholat yang memiliki jumlah bilangan tiga rokaat atau empat rokaat, maka pada rokaat kedua duduk untuk membaca tasyahud awal/tahiyyat awal. Cara duduknya adalah kaki kanan tegak dan telapak kaki bagian kiri diduduki.

Tasyahud Akhir

Bacaan sholat ketika duduk tasyahud akhir adalah sebagai berikut:
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asy-hadu allaaa ilaaha illallaah wa asy-hadu anna Muhammadarrosuulullaah. Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad,wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa sayyidinaa Ibroohiim, wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibroohiim. Wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad, wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa Baarokta ‘alaa sayyidinaa Ibroohiim, wa’alaa aali sayyidinaa Ibroohiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahnya kupanjatkan kepadamu wahai nabi Muhammad. Keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang sholih-sholih. Aku bersaksi, bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi, bahwa nabi Muhammad utusan Allah. Ya Allah, limpahilah rahmat kepada nabi Muhammad dan atas keluarga nabi Muhammad. Sebagaimana engkau beri rahmat nabi Ibrohim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana engkau berkahi nabi Ibrohim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta, engkaulah yang terpuji dan mulia.”

Cara Duduk Tasyahud Akhir

  • Supaya pantat langsung duduk ke lantai, kaki kiri dimasukkan pada bagian bawah kaki kanan.
  • Jari-jari kaki kanan tetap menekan ke lantai, seperti sedang mancal.

Salam

Setelah selesai membaca tasyahud akhir, kemudian salam untuk mengakhiri sholat. Salam pertama dengan menengok kearah kanan dan membaca “Assalaamu’alaikum warohmatullaah” (Keselamatan dan Rahmat Allah semoga tetap tercurahkan pada kamu sekalian), kemudian salam kedua menengok kearah kiridan membaca “Assalaamu’alaikum warohmatullaah”.
Salam yang dihukumi wajib adalah salam yang pertama, sedangkan salam yang kedua hukumnya sunnah. Salam pertama ini juga sebagai tanda bahwa sholatnya telah berakhir. Setelah salam, hendaknya membaca dzikir setelah sholat terlebih dahulu. Setelah itu dilanjut dengan membaca doa setelah sholat fardhu.

Bacaan Doa Qunut


Apabila mengerjakan sholat subuh, maka pada rokaat yang kedua membaca doa qunut. Doa qunut dibaca setelah i’tidal sebelum sujud. Doa qunut ini menurut Ulama’ Syafi’iyah hukumnya sama dengan tasyahud awal, yaitu sunnah. Selain pada sholat subuh doa qunut juga dibaca dalam sholat witr setelah pertengahan Ramadhan.
Dan kadang juga dibaca untuk menolak balak/bencana, atau untuk mendoakan saudara-saudara muslim yang sedang mendapat cobaan, doa qunut yang ini disebut doa qunut nazilah. Isi doanya tetap sama, hanya sebab dan waktunya saja yang beda.

Syarat Sah Shalat

Syarat Sah Shalat yaitu suatu syarat yang menyebabkan sahnya shalat seseorang. Dalam hal ini, asal semua syaratnya terpenuhi, maka shalatnya sah. Sedangkan masalah shalat kita diterima atau tidak itu urusan Allah. Sebab, ada sebagian orang yang terlalu fanatik dan mempermasalahkan dengan syarat sah shalat ini, sehingga yang terjadi pada dirinya adalah was-was tidak diterimanya shalat.
Oleh sebab itu, asal syarat sah shalat dan rukun shalat terpenuhi, maka shalatnya sah. Masalah shalat kita diterima atau tidak itu urusan Allah saja. Berikut adalah syarat sah shalat :
  1. Beragama Islam
  2. Sudah Aqil Baligh
  3. Suci dari dua hadats (Hadats Besar dan Hadats Kecil)
  4. Suci dari najis, baik itu badan, pakaian dan tempat yang digunakan untuk sholat.
  5. Menutup aurat, (Aurat laki laki: Pusar sampai dengan lutut, wanita: Seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan)
  6. Telah masuk waktu sholat sesuai dengan ketentuan waktu masing-masing.
  7. Menghadap kearah kiblat.
  8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah shalat.

Rukun Shalat

Rukun Shalat adalah suatu bagian dari shalat yang dengan itu menjadikan shalat tersebut sah. Dan sebaliknya, jika ada rukun shalat yang kurang maka menjadikan shalat tersebut tidak sah. Berikut adalah rukun shalat :
  1. Niat
  2. Takbirotul Ihram
  3. Berdiri tegak bagi yang mampu (Dalam Sholat fardhu). Diperbolehkan duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
  4. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap rakaat
  5. Ruku’ dengan Thuma’ninah
  6. I’tidal dengan Thuma’ninah
  7. Sujud dua kali dengan Thuma’ninah
  8. Duduk diantara dua sujud dengan Thuma’ninah
  9. Duduk Tsyahud akhir dengan Thuma’ninah
  10. Membaca Tasyahud akhir dengan Thuma’ninah
  11. Membaca sholawat kepada Nabi pada Tasyahud akhir
  12. Mengucapkan salam yang pertama
  13. Tertib, maksudnya yaitu melakukan semua rukun shalat tadi dengan tertib dan runtut.

Sesuatu yang Membatalkan Sholat

Sholat menjadi batal atau tidak sah apabila salah satu rukun atau syaratnya tidak terpenuhi atau ditinggalkan dengan sengaja. Selain itu, sholat juga menjadi batal dengan sebab dibawah ini:
  • Berhadats, yaitu hilangnya sifat toharoh dalam diri kita. Dalam artian kalau wudhu kita batal maka sholatnya juga ikut batal.
  • Terkena najis yang tidak dimaafkan. Najis yang dimaafkan contohnya adalah darah dari bekas luka kita yang keluar dengan sendirinya dan tidak terkena pakaian kita, atau najisnya dari darah nyamuk yang sangat sedikit.
  • Mengeluarkan kata-kata dengan sengaja selain bacaan sholat, meskipun itu satu huruf yang memiliki pengertian
  • Terbukanya aurat
  • Merubah niat, misalnya dalam hati ada niatan ingin memutus sholatnya
  • Makan atau minum meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, contoh dalam hal ini misalnya ada sisa makanan dalam gusi kemudian dengan sengaja menelannya, jika demikian maka sholatnya batal
  • Bergerak tiga kali secara berturut-turut,
  • Membelekangi arah kiblat
  • Menambah rukun sholat yang bersifat gerakan, misalnya menambahi ruku’ atau sujud
  • Tertawa terbahak-bahak
  • Mendahului gerakan/rukun Imam lebih dari dua gerakan
  • Murtad (Keluar dari agama Islam)

Sunnah Dalam Sholat

Dalam sholat, ada bagian-bagian dalam sholat yang memiliki hukum wajib (rukun) dan sunnah. Sunnah dalam sholat sendiri ada dua, yaitu sunnah Ab’adl dan sunnah Hai’at.

Sunnah Ab’adl

  • Membaca tasyahud/tahiyyat awal
  • Membaca sholawat atas nabi pada tasyahud/tahiyyat awal
  • Membaca sholawat atas keluarga nabi pada tasyahud/tahiyyat akhir
  • Membaca doa qunut pada rokaat kedua sholat subuh, sholat witr pada pertengahan bulan Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan
Apabila salah satu dari sunnah ab’adl diatas ada yang lupa dikerjakan, maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi.

Sunnah Hai’at

  • Mengangkat kedua tangan saat takbirotul ihrom, ketika akan ruku’, ketika bangun dari ruku’, dan ketika akan berdiri setelah tasyahud/tahiyyat awal.
  • Meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri ketika berdiri bersedakep setelah takbirotul ihrom.
  • Membaca doa iftitah setelah takbirotul ihrom.
  • Membaca ta’awudz ketika hendak membaca surat al fatihah.
  • Membaca Aaamiin setelah selesai membaca surat Al Fatihah.
  • Membaca surat dari Al Qur’an pada rokaat pertama dan kedua setelah selesai membaca surat Al Fatihah.
  • Mengeraskan bacaan surat Al Fatihah dan surat pada rokaat pertama dan kedua pada sholat Maghrib, Isya’ dan Subuh.
  • Membaca takbir saat perpindahan rukun/gerakan sholat.
  • Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud.
  • Membaca “Sami’allaahu liman hamidah” ketika bangun dari ruku’, dan membaca “Robbanaa lakalhamdu . . . ketika i’tidal.
  • Meletakkan telapak tangan diatas paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir.
  • Duduk iftirosy pada semua duduk dalam sholat.
  • Duduk tawarruk (duduk bersimpuh) pada saat tasyahud akhir.
  • Membaca salam yang kedua.
  • Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri pada masing-masing waktu membaca salam yang pertama dan kedua.
Itulah beberapa bacaan sholat pada bagiannya masing-masing. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Everyting

motogp