PYONGYANG, Korea Utara dikenal sebagai negara komunis yang menuntut loyalitas dari warganya, termasuk jika terjadi perang. Karena itu tak heran jika warga pada usia tertentu diharuskan mengikuti wajib militer, termasuk perempuan.
Bahkan, sekolah di sana juga dilengkapi simulator alat pertahanan, seperti tank dan pesawat tempur. Tujuaannya membuat pada siswa terbiasa dengan peralatan perang.
Simulator tempur ini setidaknya bisa dilihat di ruang-ruang kelas Sekolah Revolusioner Mangyongdae. Sekolah itu didirikan oleh kakek pemimpin Korut, Kim Jong Un, Kim Il Sung, untuk mendidik anak-anak yatim piatu yang tewas dalam perang melawan Jepang.
Para siswa diwajibkan untuk menguasai simulator alat perang. Ini bagian dari pendidikan yang harus mereka jalani untuk lulus.
Berawal dari sekolah anak yatim piatu, Sekolah Revolusioner Mangyongdae kini berubah menjadi sekolah top. Lulusannya banyak yang kini menjadi elite pemerintahan.
Menambah suasana patriotik, di depan sekolah terdapat patung perunggu Kim Il Sung, dan putranya Kim Jong Il, yang memeluk para siswa. Posisinya menghadap ke lapangan.
Ada sekitar 1.000 anak laki-laki yang menimba ilmu di sana. Sistem pendidikannya kini diubah menjadi semimiliter.
Setelah lulus, mereka akan masuk militer. Mengabdi sebagai anggota militer merupakan bagian penting di Korut.
Setiap harinya ada enam pelajaran dengan durasi masing-masing 45 menit. Setengah dari total mata pelajaran dikhususkan untuk politik dan ideologi, seperempat merupakan pelajaran militer termasuk belajar simulator, dan sisanya materi kedisiplinan dan pendidikan nilai-nilai tradisional. Sementara sore hari disediakan untuk kegiatan fisik, seperti gym.
"Pemimpin tertinggi Kim Jong Un adalah orang tua sejati dari semua anak sekolah revolusioner kami," kata Choe Su Gyong, pemandu di Museum Sekolah Mangyongdae, dikutip dari AFP, Kamis (26/7/2018).
Usai generasi para veteran perang Jepang usai, pengelola sekolah kini merekrut siswa dari kalangan anak-anak para pelayan setia negara.
"Kami memilih putra dan putri patriot yang berjuang untuk partai dan pemerintah dan negara serta tanah air," kata Kim Yong Ho, wakil direktur departemen pendidikan sekolah.
Sekolah Revolusi Mangyongdae didirikan pada masa awal berdirinya Republik Rakyat Demokratik dengan menyalin konsep dari sekolah militer Suvorov di era Uni Soviet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar